40 Hadis Amalan Ringan Berpahala Besar

 ✈️🕋🕌🕌🕋✈️

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam satu hadis, 'barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia telah mencintaiku. Barangsiapa yang mencintaiku maka kelak ia akan menemaniku di surga'. Dari sabda Nabi ini disimpulkan betapa tingginya kedudukan sunnah Nabi hingga yang mengamalkannya diganjar surga hingga bertemu Nabi SAW. Ustaz Maulana Ahmad Faisal merangkum 40 hadits-hadis Rasulullah shallallahu alihi wa sallam (SAW) yang memiliki keutamaan besar. 

Hadits-hadits ini merupakan amalan ringan, namun berpahala besar bagi yang mengerjakannya. Berikut Hadisnya: 


*1). Dua Raka'at Salat Sunnah Fajar*

 عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا 

Dari 'Aisyah, Nabi SAW bersabda: "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR Muslim 1721, Hadis Sahih)


 *2). Empat Rakaat Salat Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah Zhuhur*

 قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ زَوْجُ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ 

Ummu Habibah, istri Nabi SAW berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa bisa menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat setelahnya maka Allah akan mengharamkannya masuk neraka." (HR Abu Daud 1271, Tirmizi 430, Nasa'i 1816, Hadis Sahih). 


*3). Empat Rakaat Salat Sunnah Qobliyah Ashar* عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعا 

Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW bersabda: "Semoga Allah merahmati orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar." (HR Ahmad 5980, Abu Daud 1273, Tirmizi 432, Hadis Hasan) 


*4). Empat Rakaat Salat Sunnah Ba'diyah Isya*

 عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرو قَالَ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ كُنَّ كَقَدْرِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ 

Dari 'Abdullah bin 'Amru, ia berkata: "Barangsiapa yang salat empat raka'at setelah (shalat) 'Isya, maka nilainya setara dengan empat raka'at pada waktu Lailatul-Qadr". (HR Ibnu Abi Syaibah 7273 dengan sanad shahih) Atau hadis dari Aisyah, ia berkata: "Empat rakaat setelah 'Isya setara dengan empat rakaat pada waktu Lailatul-Qadr. (Ibnu Abi Syaibah 7274 sanadnya hasan). Atau dari 'Abdullah (bin Mas'ud), ia berkata: "Barangsiapa yang salat empat raka'at setelah 'Isya yang tidak dipisahkan dengan salam, maka nilainya setara dengan empat raka'at pada waktu Lailatul-Qadr". (Ibnu Abi Syaibah 7275, sanadnya Hasan). Atau dari Ka'ab bin Maati': "Barangsiapa yang salat empat rakaat setelah 'Isya dengan membaguskan rukuk dan sujud padanya, nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr". (Ibnu Abi Syaibah 7276 dengan sanad hasan). 


*5). 12 Rakaat Salat Sunnah Rawatib*

 عَنْ أُمَّ حَبِيبَةَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- يَقُولُ « مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ Dari Ummu Habibah mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa salat 12 rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga," (HR Ahmad, Muslim 1727, Abu Daud 1252, Tirmizi 417, Nasai 487, hadis Sahih) 


*6). Dua Rakaat Salat Isyroq di Pagi Hari*

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ 

Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang salat subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan salat dua raka'at, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah." Dia (Anas radliallahu 'anhu) berkata, Rasulullah bersabda: "Sempurna, sempurna, sempurna." (Tirmidzi: 589, Hasan Sahih). 


*7). Dua Rakaat Salat Dhuha*

 عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى 

Dari Abu Dzarr dari Nabi SAW bersabda: "Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha," (HR. Muslim: 1804, Hadis Sahih) 


*8). Salat Syukur Wudhu* عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ لِبِلاَلٍ عِنْدَ صَلاَةِ الْفَجْرِ « يَا بِلاَلُ حَدِّثْنِى بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِى الإِسْلاَمِ ، فَإِنِّى سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَىَّ فِى الْجَنَّةِ » . قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلاً أَرْجَى عِنْدِى أَنِّى لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُورًا فِى سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِى أَنْ أُصَلِّىَ 

Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW berkata, kepada Bilal RA ketika salat Fajar (Shubuh): "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga". Bilal berkata: "Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhu') pada suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu salat dengan wudhu' tersebut di samping salat wajib". (HR Al-Bukhari 1148, Hadits Sahih) 


*9). Salat Isya dan Subuh Berjamaah.*

 عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ كَمَنْ قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ كَمَنْ قَامَ اللَّيْلَ كُلَّهُ 

Dari Utsman bin Affan RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa salat isya' berjama'ah, seolah-olah ia salat malam selama sepa ruh malam. Dan barangsiapa salat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah salat seluruh malamnya." (HR Ahmad 409, Muslim 1523, Hadis Sahih) 


*10). Membaca Sayyidul Istighfar.*

 شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ - رَضِىَ اللهُ عَنْهُ - عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ لك بِذَنْبِى ، فاغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ . قَالَ « وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ 

Syaddad bin Aus RA dari Nabi SAW: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu mengucapkan: "Allahumma Anta Rabbi Laa Ilaaha Illa Anta Khalaqtani Wa Ana 'Abduka Wa Ana 'Ala 'Ahdika Wa Wa'dika Mastatha'tu A'uudzu Bika Min Syarri Maa Shana'tu Abuu`U Laka Bini’matika ‘Alayya Wa Abuu`U Laka Bizanbi Faghfirli Fa Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta". 

(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu)." Beliau bersabda: "Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga". (HR Ahmad 17111, Bukhari 6306, Abu Daud 5072, Nasai 7963, Ibnu Majah 4005, Hadis Sahih)


*11. Membaca Doa Pergi ke Masjid*

. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَخْرُجُ إِلَى الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّائِلِينَ عَلَيْكَ وَاَسْاَلُكَ بِحَقِّ مَمْشَايَ هَذَا فَإِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًا وَلَا بَطَرًا وَلَا رِيَاءً وَلَا سُمْعَةً خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سَخَطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ فأَسْأَلُكَ أَنْ تُعِيْذَنِي مِنْ النَّارِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ وَكَّلَ اللَّهُ بِهِ سَبْعِينَ أَلْفَ مَلَكٍ يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ وَأَقْبَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ بِوَجْهِهِ حَتَّى يَفْرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ 

Dari Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berjalan menuju masjid lalu mengucapkan 'Alahumma Inni As'Aluka Bi Haqqis Sa`Iliin 'Alaika Wa As'Aluka Bi Haqqi Mamsyaaya Hadza Fa Inni Lam Akhruj Asyaran Wa Laa Batharan Wa Laa Riya' An Wa Laa Sum'atan Wa Kharajtu Ittiqa' A Sukhthika Wabtigha' A Mardlatika Fa As'Aluka An Tu'idzani Minannar Wa An Taghfirali Dzunubi Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuba Illa Anta.' 

(Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dengan hak peminta kepada-Mu, dan aku juga meminta dengan hak jalanku ini. Sesungguhnya aku keluar bukan untuk keburukan, bukan untuk kesombongan, bukan untuk riya dan bukan untuk dipuji. Aku keluar agar terhindar dari murka-Mu dan mengharap ridla-Mu. Maka, aku meminta agar Engkau melindungiku dari siksa neraka dan mengampuni dosaku, sebab tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu). Maka Allah akan menerimanya dengan wajah-Nya, dan tujuh puluh ribu malaikat juga akan memintakan ampunan baginya sampai ia selesai dari solatnya." (HR Ahmad 11156, Ibnu Majah 827, Hadis Hasan). 


*12. Membaca Doa Setelah Makan*

. عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ أَكَلَ طَعَامًا ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

Dari Sahl bin Mu'adz bin Anas dari Bapaknya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa memakan makanan kemudian membaca doa 'Alhamdu Lillaahil Ladzii Ath'amanii Hadza Ath Tha'aama Wa Razaqaniihi Min Ghairi Haulin Minni Wa Laa Quwwatin'. (Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan ini kepadaku sebagai rizki, tanpa daya dan kekuatan dariku), maka akan diampuni dosanya yang lalu". (HR Abu Daud 3505, Hadis Hasan) 


*13. Membaca Doa Setelah Berwudhu*

. عَنْ عُمَرُ قَالَ قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ - أَوْ فَيُسْبِغُ - الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ 

Dari Umar bin Khottob, Nabi SAW bersabda: "Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian berdoa 'Asyhadu Anlaa Ilaaha Illallah Wa Asyh Anna Muhammdan Abdullahi Wa Rasuluh'. (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki". (HR Ahmad 17777, Muslim 576, Hadis Sahih). 


*14. Membaca Doa Bangun Tidur, Mau Tahajjud*

. عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى . أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ 

Dari Ubadah bin Ash-Shamit, Nabi SAW bersabda: "Siapa yang bangun di malam hari lalu membaca 'La Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syarikala Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa ‘Ala Kulli Syain Qodir, Alhamdulillah Wa Subhanallah Walaa Ilaha Illallah Wallahu Akbar Walaa Haula Walaa Quwwata Illa Billah". (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah yang memiliki kerajaan dan baginNya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah dan tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Maha Besar dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Dia). Kemudian dilanjutkan dengan membaca "Allahummaghfirlii" (Ya Allah ampunilah aku) atau berdoa yang lainnya, maka akan dikabulkan baginya. Jika dia berwudhu' lalu salat maka salatnya diterima". (HR Ahmad 22673, Bukhari 1086, Abu Daud 5062, Tirmizi 3743, Ibnu Majah 4011, Hadis Sahih) 


*15. Membaca Doa Masuk Mal (Pasar)*

. عَنْ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَحَدَّثَنِى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ 


Dari Salim bin Abdullah bin Umar kemudian ia menceritakan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang memasuki pasar kemudian mengucapkan 'Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu Laa Syariika Lah, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu Biyadihil Khairu Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai-In Qadiir'. (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, dan mematikan, Dia tidak mati, di tanganNya segala kebaikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu), Maka Allah mencatat baginya satu juta kebaikan, dan menghapus darinya satu juta kesalahan, serta mengangkat untuknya satu juta derajat. (HR Tirmidzi 3756, Hadis Hasan). 


*16. Membaca Surat Al-Ihklas 3 Kali Seperti Khatam Qur'an*

. عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لأَصْحَابِهِ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ ثُلُثَ الْقُرْآنِ فِى لَيْلَةٍ . فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ وَقَالُوا أَيُّنَا يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الصَّمَدُ ثُلُثُ الْقُرْآنِ 

Dari Abu Sa'id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda kepada para sahabatnya: "Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu bila ia membaca sepertiga dari Alqur'an pada setiap malamnya?" dan ternyata para sahabat merasa kesulitan seraya berkata, "Siapakah di antara kami yang mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?" Maka beliau pun bersabda: "Allahul wahid Asshomad (maksudnya surat Al-Ikhlash) nilainya adalah sepertiga Alqur'an". (HR Bukhari 5015, Muslim 1922, Hadis Sahih). 


*17. Membaca Doa Setelah Adzan*

. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan 'Allahumma rabba haadzihid da'watit tammah washshalaatil qaa'imah. Aati muhammadanil washiilata walfadliilah wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah.' (Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik salat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan), maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat". (HR Bukhari 579, Muslim 875, Abu Daud 529, Tirmizi 211, Nasaa,I 1644, Hadis Sahih). 


*18. Membaca Ayat Kursi Setelah Shalat*

. عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي فِي دُبُرِ كُلِ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةَ اِلَّا اَنْ يَمُوْتَ 

Dari Abu Umamah Al-Bahili RA berkata, bersabda Nabi Muhammad SAW: "Barang siapa yang membaca ayatul Kursi setiap selesai salat fardhu, maka ia tidak akan terhalang masuk surga kecuali kematian," (HR An-Nasaai 9928, Hadis Sahih). 


*19. Mengeluarkan Infak Setiap Pagi (Walaupun Rp1.000)*

. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ النَّبِىَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا 


Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua Malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)". (HR Bukhari 1351, Muslim 2383, Hadis Sahih). 


*20. Menjenguk Orang Sakit Mendapat Ridha Allah Ta'ala*

. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- « إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ 

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?" Jawab anak Adam; "Wahai Rabbku, bagaimana mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, mengapa kamu tidak mengunjunginya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu kunjungi dia, kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" (HR Muslim 6721, Ibnu Hibban 268, Hadis Sahih).


*21. Menjenguk Orang Sakit Didoakan 70 Ribu Malaikat*

. قَالَ عَلِىٌّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِىَ وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِى الْجَنَّةِ 


Sayyidina Ali RA berkata: 'Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lainnya pada pagi hari, kecuali akan didoakan oleh 70 ribu Malaikat hingga sore hari. Jika dia menjenguknya pada sore hari, maka dia akan didoakan oleh 70 ribu malaikat hingga pagi. Dan dia akan mendapatkan kebun di surga kelak". (HR Tirmidz 985, Hadis Hasan). 


*22. Membaca Doa Keluar Rumah*

. عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ ». قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ . 

Dari Anas bin Malik RA, bahwa Nabi SAW bersabda: "Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan, 'BISMILLAHI TAWAKKALTU 'ALAALLAHI LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH' (Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah), Beliau bersabda: "Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, 'Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan dan mendapat penjagaan', hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata, "Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan". (HR Abu Daud 5097, Hadis Sohih) 


*23. Pezina Memberi Minum Anjing Diampuni Dosanya*

. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةً كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ ، إِذْ رَأَتْهُ بَغِىٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِى إِسْرَائِيلَ ، فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ ، فَغُفِرَ لَهَا بِهِ 

Dari Abu Hurairah RA berkata, Nabi SAW bersabda: "Ada seekor anjing yang sedang berputar-putar dekat sebuah sumur dan hampir mati karena kehausan lalu dilihat oleh seorang perempuan pezina dari para pezina Bani Isra'il, lalu perempuan itu melepas sepatunya (dan mengambil air dengan sepatu itu) kemudian memberi minum anjing tersebut sehingga dia diampuni karena perbuatannya itu" (HR Bukhari 3467, Muslim 5998, Hadis Sahih). 


*24. Membaca Doa Hendak Tidur*

. عن الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ - رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ، وَقُلِ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِى إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ ، رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ . فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ 


Al Barra' bin 'Azib RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda kepadaku: "Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana kamu berwudhu untuk salat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan, dan ucapkanlah: "ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA." (Ya AIlah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus). Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu mati dalam keadaan fitrah (suci). Dan jadikan bacaan itu sebagai penutup ucapanmu (menjelang tidur)". (HR Bukhari 6311, Hadis Sahih). 


*25. Niat Mati Syahid dari Hati yang Jujur*

. أَنَّ سَهْلَ بْنَ أَبِى أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ 


Bahwa Sahl bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif telah menceritakan kepadanya dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengangkatnya sampai ke derajat para syuhada' meski ia meninggal dunia di atas tempat tidur". (HR Muslim 5039, Abu Daud 1522, Tirmizi 1754, Hadis Sahih). 


*26. Istighfar Anak untuk Orangtua*

. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ 


Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu'. (HR Ahmad 10610, Hadis Sahih). 


*27. Iman Sebesar Biji Sawi*

. عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ بُرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ 

Dari Anas, Nabi bersabda: "Akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar gandum. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji jagung. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada tuhan kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji sawi". (HR Bukhari 44, Hadis Sahih) 


*28. Mati Mengucap LailaHa Illallaah*

. عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ 


Dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal dunia) 'LAA ILAAHA ILLALLAAH" maka ia akan masuk surga". (HR Ahmad 22034, Abu Daud 2709, Hadis Sahih) 


*29. Setiap Ketaatan kepada Allah Adalah Jihad*

. عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ 


Dari Fadlalah bin 'Ubaid, Rasulullah SAW bersabda: "Mujahid adalah orang yang memerangi hawa nafsu sendiri dalam metaati Allah 'Azza wa Jalla". (HR Ahmad: 23958, Tirmizi 1721, Hadis Hasan Sahih). 


*30. Mengajak kepada Kebaikan Dapat Pahala dari Orang yang Mengerjakannya*

. عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الأَنْصَارِىِّ قال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ. 

Dari Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti orang yang melakukannya". (HR Muslim 5007, Tirmidzi 2884, Hadis Sahih).


*31. Setetes Air Mata Dapat Meredam Murka Allah Ta'ala*

. عَنْ أَبِى أُمَامَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ لَيْسَ شَىْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوعٍ فِى خَشْيَةِ اللَّهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهَرَاقُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ. وَأَمَّا الأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَثَرٌ فِى فَرِيضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ 

Dari Abu Umamah, Nabi SAW bersabda: "Tidak ada sesuatu yang dicintai oleh Allah kecuali dua tetes air dan dua bekas; tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas karena di jalan Allah dan bekas karena melaksanakan kewajiban Allah". (HR Tirmidzi 1770, Hadis Hasan). 


*32. Menghafal 10 Ayat Pertama Surat Al-Kahfi.* عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ 

Dari Abu Darda', Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa hafal sepuluh ayat dari awal surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindung dari fitnah Dajjal". (HR Ahmad 21712, Muslim 1919, Abu Daud 4325, Hadis Sahih). 


*33. Melebihkan Basuhan Wudhu*

. عن أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ إِنِّى سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُ إِنَّ أُمَّتِى يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ 

Dari Abu Hurairah, lalu dia berwudlu' dan berkata, "Aku mendengar Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah berseri-seri karena sisa air wudlu, maka barangsiapa di antara kalian yang mampu memanjangkan cahaya wajahnya maka lakukanlah". (HR Ahmad 9195, Bukhari 136, Muslim 603, Hadits Sahih) 


*34. Orang yang Pertama Hadir Salat Jumat*

. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ 

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju Masjid, maka dia seolah berkurban seekor unta. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kedua maka dia seolah berkurban seekor sapi. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) ketiga maka dia seolah berkurban seekor kambing yang bertanduk. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) keempat maka dia seolah berkurban seekor ayam. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kelima maka dia seolah berkurban sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para Malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut)". (HR Bukhari 881, Muslim 2001, Abu Daud 351, Tirmizi 501, Hadis Sahih). 


*35. Membaca Salawat 1 Kali, Allah Balas 10 Kali.* عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ 


Dari Abdullah bin Amru bin al-Ash bahwa dia mendengar Nabi SAW bersabda: "Apabila kalian mendengar mu'adzin maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu'adzin, kemudian bersalawatlah untukku, karena seseorang yang bersalawat untukku dengan satu salawat, niscaya Allah akan bersalawat atasnya sepuluh kali. Mohonlah kepada Allah wasilah untukku, karena wasilah adalah kedudukan yang tinggi di surga, tidaklah layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap aku hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka syafa'at halal untuknya". (HR. Muslim 577).


*36. Memperbanyak Istighfar*

. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ 

Dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka". (HR Ibnu Majah 3951, Hasan Sahih). 


*37. Berwudhu Menghapus Dosa*

. عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَضَّأَ الرَّجُلُ الْمُسْلِمُ خَرَجَتْ ذُنُوبُهُ مِنْ سَمْعِهِ وَبَصَرِهِ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَإِنْ قَعَدَ قَعَدَ مَغْفُورًا لَهُ 

Dari Abu Umamah berkata, Rasulullah bersabda: "Bila seorang muslim berwudhu, dosa-dosanya keluar dari pendengarannya, penglihatannya, kedua tangannya dan kedua kakinya. Bila ia duduk, ia duduk dalam keadaan telah diampuni". (HR Ahmad 22171, Thabroni 7563, Hadis Hasan). 


*38. Membaca Zikir Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil Adzim*

. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رَضِىَ اللهُ عَنْهُ - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ 

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Nabi SAW bersabda: "Ada dua kalimat yang disukai Ar-Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu "SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHII SUBHANALLAAHIL 'AZHIIM". (HR Bukhari 7563, Hadis Sahih) 


*39. Mempersiapkan Diri untuk Salat Jumat*

. عَنْ أَوْسُ بْنُ أَوْسٍ الثَّقَفِىُّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ الإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا 

Dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mandi dengan rambutnya pada hari Jum'at dan mandi menyiram sekujur tubuhnya, lalu dia pergi untuk salat Jum'at pada awal waktu dan sampai mendapatkan awal khutbah dengan berjalan kaki dan tidak berkendaraan, lalu duduk mendekat kepada imam untuk mendengarkan khutbah dan tidak berbicara, maka setiap langkahnya dicatat pahala puasa dan ibadah malam satu tahun". (HR Ahmad 16173, Abu Daud 345, Ibnu Majah 1140, Hadis Sahih). 


*40. Membaca 1 Huruf Alqur'an*

. عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم َحرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ 


Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Alqur'an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf". (HR Tirmizi 3158, Hadis Hasan)


(Disalin kembali oleh Suiluy Gnuga), agar Tdk terputus amalannya silahkan share sebanyak2nya,  InsyaaAllah menjadikan pemberat timbangan Di akhirat Kelak.. Menjadi amal Jariyah kita bersama.. 😊🙏


 🌟✈️🕋🕌🕌✈️🕋🌟

 *DAP Greatest Solution*

Komentar

Postingan Populer